Sabtu, 15 Agustus 2009

UKHUWAH ISLAMIYAH KITA UPAYAKAN BERSAMA

UKHUWAH ISLAMIYAH

Oleh:Ahmad Adaby Darban

Saudaraku se-Iman Islam, Rahimakumullah,
Puja & puji syukur kita panjatkan keharibaan Allah Swt., Tuhan yang telah menghidupkan dan memberikan kesempatan hidup, serta yang telah menyediakan samubarang untuk kita dapat menjalani hidup ini.

Marilah kita tetap berIstiqomah, bahwa hanyalah Allah yang kita sembah, dan Muhammad Saw. utusanNya, sebagai Suri Tauladan bagi kehidupan kita.

Sholawat dan salam kita panjatkan kehadirat Allah swt, bagi Rasulullah Muhammad Saw., keluarganya, para sahabat, para tabiin, dan pada seluruh Umat yang mengikuti Sunnahnya.

Marilah kita bersama melaksanakan perintah Allah swt, yaitu “ Bertaqwa kepada Allah, dengan sebenar-benarnya taqwa, dan kita selalu memelihara hidup kita secara Islam, dan semoga sampai wafat pun masih dalam keadaan Islami”. Semoga Allah menyelamatkan kita dalam hidup di dunia sampai akhirat nanti, Amien.

Saudaraku se-Iman yang dirahmati Allah,
Allah Swt, mewasiyatkan kepada kita semuanya, bahwa,
“Innamal mu’minuu-na ikhwatun, wa aslikhu baina akhowaikum, wattaqullaa-ha la’allakum tuflikhuu-n “ ( Q.S. Al Hujarat: 10 ).
= Sesungguhnya orang-orang yang ber-Iman itu adalah bersaudara, oleh karena itu, bila terjadi perselisihan, damaikanlah !, dan bertaqwalah engkau pada Allah, agar engkau mendapatkan rahmat Allah =

Setiap insan yang telah berikrar dengan “dua kalimah syahadat”, yang benar-benar dari lubuk hatinya, adalah sebagai orang yang berIman kepada Allah Swt. Sesama orang-orang yang berIman itu adalah bersaudara ( dengan ikatan keImanannya ). Persaudaraan se-Iman ini insya Allah akan langgeng sejak di dunia sampai di akhirat.
Persaudaraan umat yang beriman kepada Allah swt. diwasiyatkan sebagai berikut: “inna haa-dzihi ummatukum ummatan wakhidah, wa ana robbukum fa’ buduu-n” = Sesungguhnya umatmu (Muhammad) umat yang satu, dan Akulah Tuhanmu, maka sembahlah padaKu =.
Rosulullah juga bersabda, bahwa Persaudaraan orang-orang yang berIman kepada Allah itu, ibarat benteng yang kokoh, saling kokoh mengokohkan (ba’duhum ba’dho). ( H.R. Imam Bukhori ).
Rosulullah juga bersabda, bahwa persaudaraan orang-orang yang berIman itu, ibarat satu tubuh manusia (jasadi), apabila ada bagian tubuh yang sakit, seluruh tubuh merasakan sakitnya. ( H.R. Imam Bukhori & Muslim ).
Dari satu firman Allah Swt. dan dua Hadits Rasulullah itu, punya makna, bahwa Umat Islam ( umat Muhammad ) itu merupakan umat yang satu bersatu dalam persaudaraan, memiliki solidaritas bersama yang kompak, akan menjadi kokoh dan memiliki kekuatan yang dahsyat.

Jama’ah Jum’at Rokhimakumullah ( yang ditresnani ) Allah.
Ukhuwah Imaniyah atau Ukhuwah Islamiyah, merupakan persaudaraan yang diserukan dan dikehendaki oleh Allah Swt. è dalam rangka menjalankan kehidupan umat yang lebih baik, berkualitas, membangun perdamaian-persahabatan, kesejahteraah dan kebahagiaan hidup, di bawah rahmat lil alamien.
Dengan Ukhuwah Islamiyah, insya’Allah dapat menciptakan : Keluarga Sakinah, berdasarkan mawadah wa rohmah; membentuk masyarakat yang marhamah-qoryatan toyyibah ( berlandaskan wa ta’awanu alal birri wa taqwa = gotong royong-tolong menolong ); dan mewujudkan negeri yang baldatun toyyibatun wa robbun ghofur ( negri yang adil dan makmur di bawah lindungan Allah yg maha pengampun ).

Jama’ah Jum’at Rakhimakumullah,
Dalam realitas kehidupun dewasa ini sangat dibutuhkan upaya-usaha untuk membentuk Persaudaraan Umat Islam ( Ukhuwah Islamiyah ), mengapa ?, karena arus deras yang menerpa kehidupan masa kini dikuasai oleh Material Oriented, Sekularisme, dan Ashobiyah Oriented.
Kehidupan Material Oriented ( Material Comford )è munculnya iklim kapitalistik-monopolistik, politik uang (money politic) merajalela ( masyarakat dirusak dengan “uang maha kuasa” menetukan segalanya ), berebut harta-benda, perusahaan, warisan dan sebagainya.
Sekurarismeè munculnya upaya memisahkan kehidupan dunia dari pengaruh ajaran Islam, dalam hal ini Islam hanya dianggap sebagai agama ritual saja, urusan pribadi saja, sehingga Islam sebagai ajaran Allah yang mengandung konsep untuk mengatur kehidupan dunia, kini berusaha untuk ditinggalkan, sehingga manusia hidup tidak lagi memakai pendoman hidup Islam, yaitu Alqur’an.
Ashobiyah Orientedè munculnya pemujaan terhadap suatu kelompok social-politik-maupun kebangsaan yang berlebih-lebihan, menganggap kelompoknyalah di atas segala-galanya (paling benar-baik-paling hebat), dan sampai lupa tidak segan-segan memfitnah/ memusuhi kelompok lain, padahal sesama muslim ).


Sidang Jama’ah Jum’at yang dirahmati Allah
Oleh karena itu, pada jum’at ini kami mengajak pada terutama diri saya sendiri dan saudaraku sesame muslim, marilah kita menyadari bersama bahwa material oriented, ashobiyah oriented, dan sekularisme, bila menguasai diri kita, maka akan menimbulkan perpecahan di kalangan umat Islam, dan menjauhkan adanya Ukhuwah Islamiyah yang diajarkan ALLAH Swt.
Allah telah memberikan peringatan kepada kita semua kaum muslimin, yaitu :
“ An aqimuddin wa la tatafarroqu fii-h “= Tegakkan Agama (Islam) dan jangan berpecah belah di dalamnya ( Q.S. Asy-Syura : 13 ).
“ Wa’tashimu bi hablillaahi jamii-‘an wa laa tafarroqu “ = Berpegang teguhlah kamu sekalian pada tali ajaran Allah, dan janganlah kamu berpecahan=
( Q.S. Ali Imron : 103 ).
“Walaa takunukalladzii-na tafarroquu wakhtalafuu mimba’dimaa-jaa’a humul bayyinat, wa ulaa-ika lam adzabun ‘adzii-m”= Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang berpecahan, setelah dating penjelasan dari padaKu, maka bagi mereka yang berpecahan itu akan mendapatkan siksa yang pedih=
(Q.S. Ali Imron: 105 )
Peringatan-peringatan Allah Swt. itu telah jelas dan tegas, bahwa :
Berpegang teguh pada ajaran Allah Swt untuk hidup di dunia adalah wajib
Perpecahan di kalangan Umat Islam itu sangat dilarang oleh Allah Swt.
Siapapun yang suka berpecah belah akan mendapatkan laknat Allah Swt.
Oleh karena itu, marilah kita sadari bersama, jangan berbuat perpecahan, dan marilah kita upacakan Ukhuwah Islamiyah.

Sidang Jama’ah yang berbahgia,
Sebagai alternative untuk mewujudkan ukhuwah Islamiyah, bagi ketentaram dan kesejahteraan hidup umat, ialah :
Dalam kehidupannya umat Islam punya istiqomah berpedoman hidup
Pada kitabullah Al Qur’an., sehingga punya landasan hidup yang sama, dan tidak meninggalkan ajaran Islam.
“ Dzalikal kitaabu laa raoibafii-h hudalil muttaqii-n” = Sungguh kitab Al Qur’an itu ada keraguan nisinya dan menjadi pedoman hidup bagi orang-orang yg bertaqwa= (Q.S. Al Baqoroh ayat 2 ).

Suka bermusyawarah bil ma’ruf. Bila ada persoalan dimusyawarahkan diusahakan mendapatkan titik temu, membuang jauh-jauh memperuncing perbedaan. Dengan semangat persaudaran, bila ada perbedaan, saling menghormati, dan menyerahkan “kebenaran sejati” itu hanya kepunyaan Allah SWT. Buang jauh-jauh pendekatan KONFLIK, sebabpendekatan konflik itu dari ajaran Marxist/komunis.
Selalu menggalang kerjasama & kerukunan untuk beramaliah, saling “Ta’awun” ( tolong-menolong) menciptakan kesejahteran hidup di lingkungannya. Dengan demikian akan terjadi proses menuju keakraban, baik antar lembaga-organisasi maupun personal.

Insya Allah, bila Ukhuwah Islamiya ini dapat kita ujudkan dan kita jaga, maka akan berfanfaat bagi masyarakat dan bangsa kita. Amien.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar